Membuka awal tahun konflik antara Iran dan U.S.A mewarnai kisah
dalam tahun 2020. Masyarakat didunia Internasional was-was akan terjadinya
perang dunia ke-3. Hangat dimedia menginformasikan serangan balasan dari Iran
setelah Jenderal Qassem Soleimani gugur dalam sebuah serangan drone milik tantara
U.S.A pada Jumat (3/1/2020). Sesaat
kemudian Iran membalas serangan tersebut dengan menghujani rudal pangkalan
udara gabungan AS-Irak di Ayn al-Asad, Irak Barat, Rabu (8/1/2020). Namun dalam
segmen konflik tersebut terdapat pesawat sipil yang menjadi korban, Pesawat
Ukraine International Airlines jatuh pada pukul 06.12 waktu Iran di sekitar
Bandara Imam Khomeini, Teheran.
TOR M1
(www.janes.com)
BACA JUGA : TOR M2 PERONTOK JET TEMPUR BUATAN RUSIA
Dilangsir dari newsweek, Pesawat Ukraine International
Air lines Flight 752 berjenis Boeing 737–800 jatuh setelah tertembak rudal
pertahanan udara Tor-M1 surface-to-air missile system milik Iran. Sejumlah 176 warga sipil menjadi korban
terdiri dari 82 warga negara Iran, 63 warga negara Kanada, 11 Orang Kanada, 10
warga negara Swedia, 7 warga negara Afganistan dan 3 berkewarganegaraan Jerman.
Terlepas dari adanya keselahan operator atau human error, Tor-M1 surface-to-air
missile system merupakan salah satu sishanud (sistem pertahanan udara) terbaik
didunia.
Cara kerja Sishanud TOR M1
(www.apnews.com)
BACA JUGA : CHINA COASTGUARD SAMBANGI NATUNA
Didapuk sebagai senjata penangkis seragan udara dan anti
pesawat TOR-M1 9A331-1 (NATO code : SA-15 Gauntlet) merupakan senjata mumpuni
untuk melindungi suatu wilayah dari serangan lawan. Dikutip dari
armyrecognition, sishanud (system pertahanan udara) ini mulai diperkenalkan
pada tahun 1991. Sistem Tor-M1 dipersenjatai dengan rudal 9M3331 yang mana mapu
mendeteksi dua sasaran sekaligus dan melumpuhkannya dengan cepat. Dengan
kecepatan 850 meter per detik rudal 9M331 dapat menguber target sejauh 12 km
dan mampu mencapai ketinggian 6 km dari permukaan bumi. Dimensi berat dari
rudal ini yaitu 167 kg dengan hulu ledak 15 kg.
Untuk mengusung sishanud ini, Produsen Rusia mengintegrasikannya
dengan platform 9K330 TEL (Transport Elector Launcher) yang mampu membawa 8 rudal
dan memiliki berat tempur 34 ton.
Source : armyrecognition.com/newsweek.com/telgraph.co.uk/janes.com/apnews.com