|
Fenomena Virga di Gurun (commons.wikimedia.org/John Robert McPherson) |
Sebagaimana yang kita ketahui, hujan merupakan peristiwa alam berupa presipitasi atau proses jatuhnya materi berbentuk cair yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Namun, tahukah kamu bahwa alam semesta memiliki segudang keunikan yang luar biasa ?, salah satunya yaitu fenomena hujan yang tidak pernah menyentuh tanah. Fenomena ini disebut sebagai virga. Istilah virga berasal dari kata latin virga, yang berarti musim semi atau ranting. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai fenomena virga, mari kita simak beberapa informasi berikut ini.
1. Proses terjadinya Virga
|
Hujan Virga (commons.wikimedia.org/John Robert McPherson)
|
Dikutip
dari berbagai sumber, secara sederhana virga merupakan fenomena meteorologi
dimana hujan yang turun mengalami penguapan sebelum mencapai tanah dikarenakan
udara yang kering dan bersuhu tinggi. Dilansir dari laman ownyourweather.com,
proses terjadinya virga secara umum yaitu pertama, pembentukan awan terjadi saat
udara lembab mendingin hingga mencapai titik kondensasi. Tetesan-tetesan kecil
yang membentuk awan juga merupakan sumber presipitasi. Kedua, tetesan-tetesan
kecil tersebut saling bertabrakan dan bergabung membentuk tetesan air yang
lebih besar. Ketika tetesan-tetesan semakin berat ditambah dengan adanya
gravitasi, maka menyebabkan tetesan-tetesan tersebut jatuh sebagai hujan.
Ketiga, dalam kasus virga, tetesan hujan yang jatuh dari awan biasanya bertemu
dengan lapisan udara yang hangat dan kering. Sehingga suhu yang panas dan
kurangnya kelembapan di udara menyebabkan hujan menguap atau menyublim sebelum
mencapai permukaan tanah. Keempat, penguapan terjadi saat presipitasi berubah
dari bentuk cair menjadi gas (air hujan menjadi uap air), sementara sublimasi
terjadi saat presipitasi berubah dari bentuk padat menjadi gas (salju menjadi
uap air).
2. 2. Muncul di wilayah dengan kelembapan rendah
dan bersuhu tinggi
|
Ilustrasi Gurun (pexels.com) |
Fenomena
virga dapat ditemui dimana saja, namun pada umumnya fenomena virga muncul di
wilayah bersuhu tinggi seperti gurun atau wilayah dengan tingkat kelembaban
rendah serta di dataran tinggi. Dilansir dari laman sciencenotes.org, fenomena virga
dapat dilihat secara jelas dibeberapa negara yaitu di Kanada, Amerika Serikat
bagian barat, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Australia. Menariknya, fenomena Virga
tidak hanya terjadi di Bumi saja, melainkan juga terjadi di planet lain seperti
Venus, Mars, dan Jupiter.
3. 3. Memiliki visual yang menawan
|
Awan Ubur-Ubur (commons.wikimedia.org/John Robert McPherson) |
Fenomena
hujan yang tak menyentuh tanah ini menciptakan visual yang menawan. Hal ini
lantaran hujan yang turun terlihat seperti ekor atau garis-garis tipis berwarna
terang yang menggantung dibawah awan. Visual ini menjadikan awan virga dijuluki
sebagai awan ubur-ubur. Struktur awan yang mengembang dan dasar yang gelap
seperti awan cumulus menggambarkan badan awan, sedangkan garis-garis hujan yang
terang dibawahnya menyerupai tentakel ubur-ubur. Hujan virga juga memiliki nama
lain yaitu fallstreifen, fallstreaks, atau precipitation trails
(jejak presipitasi). Dilansir dari situs ownyourweather.com,
adapun jenis awan yang berkaitan dengan fenomena virga yaitu awan yang bisa
menghasilkan presipitasi seperti awan cumulus, nimbostratus, kumulunimbus, stratocumulus,
dan altocumulus.
4. 4. Dampak fenomena virga
|
Ilustrasi Pesawat terbang dilangit mendung (pixabay.com) |
Terjadinya
fenomena virga disuatu wilayah dapat menimbulkan beberapa dampak. Dikutip dari
modern-physics.org dan sciencenotes.org, dampak tersebut yaitu pertama, fenomena
virga menimbulkan efek pendinginan Hal ini dikarenakan selama proses penguapan
atau penyubliman, suhu panas terserap sehingga suhu udara di sekitar permukaan
bumi menjadi lebih dingin. Kedua, diderah yang kering dan semi kering,
frekuensi virga yang tinggi dapat mengganggu pertanian dan keanekaragaman
hayati. Hal ini lantaran frekuensi virga yang tinggi mengakibatkan berkurangnya
curah hujan yang mencapai permukaan tanah sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman
yang bergantung pada air. Ketiga, virga dapat menimbulkan risiko bagi pesawat
terbang yang sedang melintas di udara. Penguapan yang terjadi saat fenomena
virga berupa transisi dari air menjadi uap air yang menghilangkan panas diudara
menyebabkan massa udara dingin turun dengan cepat. Sehingga hal ini berpotensi
membentuk semburan mikro basah atau kering yang berbahaya bagi pesawat terbang
yang melintas diudara.
Demikian
informasi seputar fenomena ajaib virga yang perlu kamu ketahui, menarik bukan?.
Referensi:
Own Your Weather. Virga Rain:
Eksplaining Virga and How it Occurs. Diakses dari https://ownyourweather.com/what-is-virga/
Helmenstine, A. 2022. Virga –
Rain or Snow That Doesn’t Reach the Ground. Diakses dari https://sciencenotes.org/virga-rain-or-snow-that-doesnt-reach-the-ground/
Modern Physics. 2024. Virga
Formation. Diakses dari https://modern-physics.org/virga-formation/