Didapuk sebagai alutsista bergelar "the silent warrior", kapal selam merupakan
alutsista canggih yang menjadi idam-idaman negara-negara maritim di dunia. Kemampuan kapal selam yang mumpuni dalam
mengeliminasi kapal permukaan dan kapal selam lawan, mampu meningkatkan detern
effect bagi negara yang memilikinya. Seperti dilangsir dari
navyrecognition.com, Myanmar akan menerima kapal selam Kilo class bekas Angkatan
Laut India akhir Desember 2019. Saat ini
India sedang menyiapakan INS Sindhuvir untuk diserahkan kepada Myanmar.
Source : navyrecognition.com/thediplomat.com/economictimes.indiatimes.com
(M.ri2d)
BACA JUGA : TANK VT-4 BUATAN CINA PERKUAT THAILAND ARMY
INS Sindhuvir merupakan Kapal Selam buatan Rusia yang dibeli India
pada tahun 1980 dan telah mendapatkan modernisasi dari galangan kapal nasional India Hindustan Shipyard Limited (HSL)
di Vizag. Berat kapal ini sendiri mencapai 3000 ton, dengan panjang 72,6 meter
dan lebar 9,9 meter. Kapal selam ini dipersenjatai dengan menggunakan rudal 3M-54
Kalibr short range, rudal jelajah subsonic dan torpedo type 53. Disarikan dari sumber economictimes.indiatimes.com (30 Juli 2019), transfer Kapal Selam
tersebut termasuk juga pelatihan crew yang akan menjadi pengawak atau operator.
BACA JUGA : INDIA AKAN AKUISISI 24 HELI MH-60 R SEAHAWK
Dikutip dari halaman thediplomat.com, berdasarkan survey yang dilakukan oleh kementerian pertahanan singapura pada
tahun 2017 menyatakan bahwa di belahan bumi Asia Timur akan terdapat peningkatan penggunaan alutsista
berupa kapal selam diwilayah ini dan kemungkinan pada tahun 2025 kapal selam
yang akan beroperasi di wiliyah ini mencapai 250 kapal selam dibandingkan
dengan tahun ini sebanyak 200 kapal selam. Di kawasan ASEAN, Myanmar akan menjadi negara ke lima yang mengoperasikan Kapal Selam.
Source : navyrecognition.com/thediplomat.com/economictimes.indiatimes.com
(M.ri2d)