JAKARTA - Menyambut 61 tahun hubungan Jepang-Indonesia. TNI
Angkatan Laut dan Angkatan Laut Jepang akan menggelar latihan bersama.
Hal itu di ungkapkan Komandan Escort Divisi Empat, Laksamana Takahiro Nishiyama saat berlabuh di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok bersama dengan Kapal Perang Jepang, JS Samidare, Rabu (8/5/2019).
Hal itu di ungkapkan Komandan Escort Divisi Empat, Laksamana Takahiro Nishiyama saat berlabuh di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok bersama dengan Kapal Perang Jepang, JS Samidare, Rabu (8/5/2019).
www.seaforce.org
“Kami akan koordinasi hari ini soal latihan. Masih ada waktu dua malam tiga hari sebelum kami berangkat,” kata Takahiro.
“Kami akan koordinasi hari ini soal latihan. Masih ada waktu dua malam tiga hari sebelum kami berangkat,” kata Takahiro.
Di mata Angkatan Laut
epang, TNI AL merupakan mitra sangat penting. Takahiro mengajak 200 anak buah
kapal (ABK) untuk datang ke Indonesia usai menyelesaikan misi mengamankan Teluk
Aden atau perairan lepas Somalia membasmi bajak laut Somalia.
“Nah sebelum ke Jepang kita Indonesia. Kebetulan ini menyambut kerja sama kami sejak tahun 58 lalu,” kata Takahiro.
Sebagai negara dengan luas laut besar, Jepang melihat Indonesia sebagai negara penting. Banyak beberapa kapal Jepang yang ada di Indonesia memiliki peranan penting.
Oleh karena itu, butuh koordinasi dan pelatihan militer untuk meningkatkan kemampuan tentara Jepang. Hal ini untuk mendorong kekuatan Indo-China.
Bagi Takahiro, kedatangan ke Jakarta bukan kali pertama. Dia mengaku sudah tiga kali datang ke Jakarta. Terakhir kali dia datang sekitar 20 tahun lalu, kala itu Jakarta tak seramai sekarang.
“Kota ini mengalami perkembangan yang cukup pesat,” ucapnya.
Sementara terhadap Kapal JS Samidare, kapal ini dibangun tahun 2000 Kapal dengan kapasitas 200 ABK dan 20 perwira ini mampu bertahan sekaligus menyerang.
Segala fasilitas dan persenjataan kapal tersebut dapat digunakan untuk udara, permukaan laut, hingga kapal selam.
“Nah sebelum ke Jepang kita Indonesia. Kebetulan ini menyambut kerja sama kami sejak tahun 58 lalu,” kata Takahiro.
Sebagai negara dengan luas laut besar, Jepang melihat Indonesia sebagai negara penting. Banyak beberapa kapal Jepang yang ada di Indonesia memiliki peranan penting.
Oleh karena itu, butuh koordinasi dan pelatihan militer untuk meningkatkan kemampuan tentara Jepang. Hal ini untuk mendorong kekuatan Indo-China.
Bagi Takahiro, kedatangan ke Jakarta bukan kali pertama. Dia mengaku sudah tiga kali datang ke Jakarta. Terakhir kali dia datang sekitar 20 tahun lalu, kala itu Jakarta tak seramai sekarang.
“Kota ini mengalami perkembangan yang cukup pesat,” ucapnya.
Sementara terhadap Kapal JS Samidare, kapal ini dibangun tahun 2000 Kapal dengan kapasitas 200 ABK dan 20 perwira ini mampu bertahan sekaligus menyerang.
Segala fasilitas dan persenjataan kapal tersebut dapat digunakan untuk udara, permukaan laut, hingga kapal selam.
Selain itu missil yang dimiliki mampu membuat penembakan hingga 18 kilometer. Dengan delapan lantai, kapal ini cukup besar. Tak ayal dua helikopter bisa tertampung di kapal sepanjang 155 meter ini.
Komandan Lantamal (Danlantamal) III, Laksamana Pertama TNI AL Denih Hendrata mengucapkan selamat datang kepada Angkatan Laut Jepang.
Dia mengundang personel Angkatan Laut Jepang untuk menghabiskan waktu sebaik-baiknya selama berada di Jakarta.
Source : sindonews.com