Setelah penantian yang cukup panjang TNI AL menerima Lima helikopter antikapal selam
dan satu pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft. Semua kapal terbang
itu dibuat oleh perusahaan industri militer dalam negeri, PT Dirgantara
Indonesia atau PT DI.
Heli antikapal selama itu berjenis Panther tipe AS565 MBe dan produk
hasil kerja sama industri PT DI dengan Airbus Helicopters Perancis. Heli
dirancang dengan kemampuan mendeteksi keberadaan kapal selam dengan
Dipping Sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active
Sonar (Helras) yang dapat difungsikan di laut dangkal dan laut dalam.
Dengan perangkat itu, heli Panther dinilai ideal untuk bermanuver redetection, melokalisasi sasaran dan melancarkan setangan torpedo di perairan dangkal maupun perairan dalam.
BACA JUGA : HELI SERBU APACHE AH-64A
Pesawat CN235-220 MPA dirancang
dengan dua konsol 360 derajat Search Radar yang dapat mendeteksi target
yang kecil sampai 200 nautical mile dan Automatic Identification System
(AIS), sistem pelacakan otomatis mengidentifikasi kapal sehingga dapat
mengetahui posisi objek mencurigakan.
BACA JUGA : THAILAND PESAN KAPAL SELAM KE CHINA
Pesawat itu juga dilengkapi
Identification Friend or Foe, Interrogator dan Tactival Computer System,
yang berfungsi untuk mengetahui musuh, menganalisis dan menentukan
strategi operasi.
BACA JUGA : BUNGKARNO DIANTARA SAKSI DAN PERISTIWA
BACA JUGA : INDONESIA JAJAKI PENGADAAN 3 KAPAL SELAM DENGAN DSME
Source : maritimenews.com/vivanews.com/ZKTV.ID
Dikutip dari vivanews.com Alutista yang dipesan Kementerian Pertahanan berdasarkan
kontrak pada 2013 dan 2014 itu diserahkan secara simbolik oleh PT DI
kepada pemerintah di Hanggar PT DI di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 24
Januari 2019.
BACA JUGA : MENGUPAS KEGAHARAN MLRS ASTROS
BACA JUGA : MENGUPAS KEGAHARAN MLRS ASTROS
www.maritimenews.com
Dengan perangkat itu, heli Panther dinilai ideal untuk bermanuver redetection, melokalisasi sasaran dan melancarkan setangan torpedo di perairan dangkal maupun perairan dalam.
BACA JUGA : HELI SERBU APACHE AH-64A
BACA JUGA : THAILAND PESAN KAPAL SELAM KE CHINA
www.gardanasional.com
BACA JUGA : BUNGKARNO DIANTARA SAKSI DAN PERISTIWA
www.bumn.go.id
CN235-220 MPA dilengkapi Forward Looking Infra
Red untuk mengklasifikasi target dan merekam situasi wilayah terbang
untuk evaluasi misi. Pesawat juga dapat lepas landas pada jarak pendek
dengan kondisi landasan yang tidak beraspal dan berumput, mampu terbang
dengan durasi maksimal 11 jam dan irit bahan bakar.
Video AS 565 Mbe panther
Video CN 235 220 MPA
Dari
fitur-fitur itu, dapat digunakan untuk patroli perbatasan, Zona Ekonomi
Eklusif, pengawasan pencurian ikan, pencemaran laut, pengawasan
imigrasi, perdagangan manusia, penyelundupan narkoba serta barang
ilegal, pencarian dan penyelamatan korban bencana.BACA JUGA : INDONESIA JAJAKI PENGADAAN 3 KAPAL SELAM DENGAN DSME
Source : maritimenews.com/vivanews.com/ZKTV.ID