Salah satu alutsista yang berperan penting dalam sebuah serbuan amfibi adalah kendaraan lapis baja Landing Vehicle Tracked (LVT)-7A1. Ranpur ini dapat bergerak dari Kapal Pendarat berenang munuju pantai pendaratan dan meratakan segala obstacle buatan lawan. Ranpur ini sendiri dioperasikan oleh 3 orang crew yang berperan sebagai driver, gunner dan komandan ranpur.
Kapasitas angkutnya sangat mumpuni yaitu sebanyak 21 personel beserta perlengkapan tempurnya. Berikut beberapa fakta uniknya:
1. Hasil produksi industri pertahanan U.S.A.
LVT-7A1 dikembangkan dan diproduksi oleh U.S. Combat System/United Defence/BAE Systems Platform and Services. Ranpur ini diperkenalkan sejak tahun 1972 dan digunakan oleh U.S. Marine Corps (USMC). Tampilannya yang gagah dan sangar didesain oleh FMC Corporation. Selain dikenal sebagai LVT, kendaraan ini juga dikenal dengan Assault Amphibious Vehicle (AAV).
2. Memiliki dimensi yang ringkas.
LVT 7A1 memiliki dimensi yang ringkas sehingga dapat diangkut dengan kapal Landing Platform Dock (LPD) ataupun kapal pendarat amfibi dan Landing Ship Tank (LST). Secara umum LVT 7A1 memiliki dimensi panjang: 7,99 meter, lebar: 3,27, tinggi: 3,26 meter dan berat tempur 23,9 ton.
3. Menggunakan mesin Cummins.
Untuk mendukung tugas beratnya sebagai kendaraan amfibi yang harus mampu bergerak di laut, rawa, perairan dan daratan maka LVT 7A1 dibekali dengan engine Cummin VT-400 yang mampu menghasilkan 400 daya kuda dan menghasilkan kecepatan jelajah hingga 43 km/jam.
4. Sistem Persenjataan.
Untuk memberikan proteksi dan daya pukul, LVT 7A1 dapat dipersenjatai dengan senapan mesin berkaliber 12,7 mm, pelontar granat otomatis Mk19 dan meriam kaliber 25mm.
5. Kemampuan jelajah.
LVT 7 dapat berenang dengan kecepatan 12 km/jam di laut dan mampu melewati parit selebat 2.4 meter serta dengan kemiringan trek hingga 60 derajat.
0 comments:
Posting Komentar