Scan Eagle merupakan pesawat tanpa awak atau lebih dikenal
dengan drone dan dalam dunia militer dikasifikasikan
kedalam UAV ( Unmanned Aerial Vehicle). Scan Eagle adalah UAV besutan anak perusahaan Boeing
yakni Insitu Inc. UAV seri ini merupakan salah satu wahana intai yang paling laris di
dunia. Dilangsir dari Boeing, drone ini memiliki panjang 1,5 m,
rentang sayap 3 m dan muatan 3,4 kg. Didesain sebagai drone multi fungsi Scan Eagle dapat beroperasi hingga ketinggian di
atas 15.000 kaki (4.572 m) dan dapat diterjunkan dalam medan tempur hingga 20
jam.
UAV Scan Eagle diluncurkan melalui alat pelontar dari geladak sebuah kapal perang
(www.english.defensie.nl) |
BACA JUGA : CH-4 UAV TAMPIL DI LANGIT PERTIWI
Scan Eagle ditenagai dengan mesin piston model pusher berdaya
15 hp, sebagai dapur pacu Scan Eagle menggunakan tenaga propeller dengan dua bilah
baling- baling. Soal kecepatan drone ini memiliki kecepatan jelajah 111 km/jam dan top speed 148 km/jam. Dalam sekali terbang, Scan Eagle dapat membawa 4,3 kg bahan bakar (JP5 jet
aircraft fuel). Ditilik dari spesifikasinya drone ini dilengkapi sensor thermal
beresolusi tinggi DRS E6000. Sensor ini menyediakan resolusi 640×480 pixels
dengan 25 micron pitch. Scan Eagle juga dilengkapi kamera infrared buatan
Goodrich Sensors.
Review Drone Scan Eagle (Al-Biruni ID Channel)
BACA JUGA : REVIEW BABAD DIPONEGORO
Disarikan dari Insitu, dalam pengoperasiannya Scan Eagle
diawaki oleh kru pada Ground Control
Station. Sistem kontrol dan navigasi Scan Eagle menggunakan GPS waypoint,
bisa mendeteksi obyek secara mandiri dan bisa terbang mandiri mengikuti rute
yang telah digambar sebelumnya. Untuk transmisi data, Scan Eagle didukung
dengan datalink UHF 900MHz dan downlink S-band 2.4GHz untuk transmisi video.
BACA JUGA : DRONE MQ 9 REAPER PENEMBAK JENDERAL SOLEIMANI
Scan Eagle sendiri telah
diopersikan oleh U.S. Marine Corps sejak tahun 2004 dan U.S navy mulai menggunakan
sejak tahun 2005. Drone ini juga
telah digunakan lebih dari 20 negara. Termasuk negara terdekat dengan Indonesia yakni, Singapura dan Australia. Dikutip dari CNN Indonesia (27/02/2020),
Indonesia juga akan mulai mengoperasikan Scan Eangle dengan skema hibah dari pemerintah Amerika Serikat (U.S.A) berupa
14 drone berjenis Scan Eagle dan upgrade
atau pemutakhiran tiga unit Helikopter Bell 412 yang akan digunakan untuk
memperkuat patroli maritim wilayah perairan RI. Wah makin kuat pertahanan NKRI.
Source : Insitu.com/Boeing.com/cnnindonesia.com/minews.id/pinterest.com/english.defensie.nl/Al-Biruni ID channel
monitor
BalasHapusthanks infonya
BalasHapusok om
BalasHapusmantab sekali ..drone secarang jadi andalan mata mata perang
BalasHapus