1. Menurut Catford (1964) seorang pakar yang pertama
kali melihat penerjemahan melalui pendekatan linguistik, penerjemahan
dijelasakan sebagai proses yang melibatkan beberapa baha sayang ditandai dengan
pengubahan teks dalam suatu bahasa dan teks dalam bahasa lain, seperti yang
tercermin dalam kutipan berikut.
2.
Menurut Robin (1958) penerjemahan diartikan
sebagai sebuah proses yang tidak hanya melibatkan ujaran secara tulis,
melainkan secara lisan dalam sebuah bahasa, tetapi memiliki makna yang sama
dalam bahasa lain.
3.
Menurut Frawley (1984) dalam bukunya “Prolegomenom
to a Theory of translation” memandang penerjemahan sebagai rekodifikasi, yaitu
membantu seseorang dalam How,why, when, where penerjemahan dilakukan. Dalam
koteks tersebut penerjemahan pada hakekatnya merupakan masalah alih kode dari
satu bahasa ke bahaasa yang lain.
4.
Menerut Vermer (1987) penerjemahan merupakan
upaya untuk memproduksi sebuah teks dalam bahasa sasaran berdasarkan tujuan
tertentu dan siapa sasaran pembacanya
sesuai situasi berbahasa yang relevan.
5.
Menurut NEwmark (1988), Penerjemahan menyangkut
komunikasi lints budaya dan bahasa yang saling bersentuhan sehingga faktir
intervensi dan bias penerjemahan takdapat dihindarkan.
6.
Menurut Hatim dan Mason (1997), Penerjemahan
merupakan sebuah tindakan komunikas lintas budaya dan bahasa berdasarkan tujuan
(skopos) dan siapa pembaca Tsa,Intinya penerjemahan menyangut audience design
dan need analysis.
7.
Menururt Larson (1984), penerjemahan adalah upaya
menggantikan bentuk Bsu dengan bentuk Bsa. Intinya bentukBsu dan Bsa lebih
diutamakan.
8.
Menurut Seger (1994) penerjemahan adalah
serangkaian kegiatan yang sengaja dilakukan antara lain oelh penerjemah ketika
meereka menerima tugas penerjemahan dari pihak ketiga.
Author : mas ririd
0 comments:
Posting Komentar