Lelaki pembawa
sepeda
Sore itu ia
mendorong sepeda tua dengan beronjong.
Kulitnya hitam
legam, wajahnya segar dan tetap tersenyum menahan beban
yang ia
bawa. Di beronjong itu, ia membawa dua buah termos panas dan beberapa sachet susu
dan kopi. Ia berkeliling kota menjajakan dagangannya dari fajar hingga mentari
terbenam.
…
Baju yang
ia kenakan tampak lusuh, apabila ada keramaian ia sejenak berhenti,
sambil menunggu
barangkali ada hamba Allah yang dikirim untuk menghantar rezeki.
…
Aku memesan
segelas kopi hitam,
Lelaki itu
memberikan senyum ramah, lalu membuka butiran kopi dari sachet dan
menuangkannya dalam gelas plastik lalu mengaduknya.
Ditengah hiruk pikuk kota lelaki itu mencari nafkah halal untuk keluarganya.
Lelaki itu adalah pahlawan yang sesungguhnya.
Lelaki itu adalah pahlawan yang sesungguhnya.
Pahlawan keluarga yang hebat
BalasHapus