Jakarta -
Foto anggota TNI yang disebut berhasil merebut markas
Organisasi Papua Merdeka (OPM) viral di media sosial. Pihak Kodam
XVII/Cenderawasih mengungkap cerita di balik foto itu.
Kapendam
Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi membenarkan kejadian perebutan
markas OPM itu. Namun perebutan itu tidak dilakukan pada baru-baru ini,
melainkan pada Oktober 2018 lalu.
"Ini operasi tahun lalu,
kebetulan yang ikut operasi pada saat itu ada anggota yang
berkualifikasi Komando, mungkin merekalah yang menyebarkan potonya,"
kata Aidi saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/7/2019).
Berdasarkan informasi yang diterima detikcom, peristiwa itu
terjadi pada Selasa (2/10/2018). Perebutan markas OPM itu diwarnai baku
tembak.
Pasukan TNI dipimpin Lettu Inf Angga berhasil memukul
mundur anggota OPM pimpinan Goliat Tabuni itu. Dua anggota OPM tewas
dalam pertempuran, salah satunya yakni pengawal Goliat bernama Dekilas
Tabuni.
Aidi mengatakan anggota OPM itu terus berpindah-pindah.
Tak sedikit dari mereka kemudian menyerahkan diri dan kembali ke
pangkuan Ibu Pertiwi.
"Mereka berpindah lagi ke tempat lain. Ya faktanya banyak yang sudah kembali ke NKRI," kata Aidi.
Dari catatan detikcom, setidaknya ada lebih dari 30 orang anggota OPM pimpinan Goliat Tabuni yang menyerahkan diri.
Pada
Maret 2015, ada sebanyak 23 orang anggota OPM yang mengakhiri aksi
melawan aparat. Mereka menyerahkan diri dan ingin hidup laiknya
masyarakat Indonesia lainnya.
Setelah menyerah, mereka meminta dibangun delapan unit honai. Selain itu mereka meminta didirikan POS Koramil di Tingginambut.
Pada
Januari 2016, ada sebanyak 10 anggota Goliat menyerahkan diri ke Polda
Papua. Mereka mengaku sudah bosan berjuang, tapi minim hasil.
Di
antara mereka ada Terinus Enumbe merupakan orang kepercayaan Goliat
Tabuni. Dia menjabat sebagai komandan peleton. Ada juga nama Melodi
Wonda yang merupakan komandan penyerangan kelompok Goliat Tabuni.
Kemudian,
pada Juli 2017 ada sebanyak 15 orang militan pendukung Goliat Tabuni
mendeklarasikan diri bergabung dalam NKRI. Salah satunya ialah Wanis
Tabuni, penasihat spiritual Goliat Tabuni.
Bersamaan dengan itu, 200-an warga Tingginambut yang mendukung Papua Merdeka ikut mendeklarasikan diri gabung ke NKRI.
Wanis
Tabuni ialah kakak dari Goliat Tabuni. Bupati Puncak Jaya, Henock Ibo,
sempat meminta Wanis membujuk adiknya menyerahkan diri. Saat itu, Wanis
diberi waktu sebulan untuk mengajak adiknya turun dari gunung dan
bergabung bersama pemerintah.
Terbaru, ajudan Goliat Tabuni, Telangga Gire (30), menyatakan
menyerahkan diri dan berikrar setia kepada NKRI. Telangga Gire merasa
telah tertipu oleh Goliat Tabuni.
Ikrar setia kepada NKRI
disampaikan Telangga Gire di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus
Sunaryo dan 25 orang anggota Kodim di Kampung Wurak, Distrik Illu,
Puncak Jaya, Sabtu (8/6/2019) pukul 08.15 WIT.
Telangga Gire
menyerahkan diri bersama tiga orang rekannya, yakni Piningga Gire (25),
Tekiles Tabuni (30), dan Perengga (27). Mereka turut menyerahkan sepucuk
senjata api jenis Mosser dan sejumlah amunisi kaliber 7,62 yang diakui
hasil rampasan saat menyerang Polsek Karubaga, Kabupaten Tolikara.
Source :news.detik.com