www.hisuton.com
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Presiden Rusia Vladimir Putin Pada sebuah rapat di Moscow dengan Menteri Luar Negeri Rusia tangal 2 Februari 2019 mengatakan bahwa tahap uji coba drone tempur bawah air "Poseidon" telah sukses dilaksanakan. Dikutip dari TASS news agency, selama percobaan, kapal tersebut dapat mencapai kecepatan 200 km/jam .
Poseidon juga dikenal dengan Ocean Multipurpose System Status-6 atau “Kanyon” oleh komunitas Intelijen Amerika, yang memiliki kemampuan jelajah jarak jauh, bertenaga nuklir, bersenjata nuklir dan berbentuk terpedo bawah air menurut U.S Nuclear Posture Review pada tahun 2018. Berdasarkan slide presentasi Rusia yang diklasifikasikan tahun 2015, secara tidak sengaja atau sengaja disiarkan dalam klip video di stasiun televisi milik pemerintah Rusia, Poseidon dapat dilengkapi dengan hulu ledak termonuklir dengan lapisan kobalt-59 menghasilkan 100 megaton. Namun, laporan Rusia yang lebih baru mengutip hulu ledak dua megaton.
www.24-myinfo.com
Poseidon terdaftar dalam program persenjataan negara Rusia untuk 2018-2027 dan UUV pertama diharapkan dikirim ke militer Rusia pada akhir 2020-an.Poseidon kemungkinan akan dioperasikan lewat kapal selam Project 09852 - berdasarkan kapal selam rudal bertenaga nuklir 949A kelas II Oscar 949 - atau kapal selam Project 09851 - kelas Borei.
www.reddit.com
Detail spesifikasi Poseidon
belum ada yang tahu. Indikasi awal menunjukkan drone itu panjangnya
19 meter, lebar 2 meter. Hulu ledaknya bisa mengangkut bom nuklir aksimal berkekuatan 100 megaton termonuklir. Kecepatan laju Poseidon bisa mencapai 70 knot, jauh lebih cepat ketimbang kapal selam dan torpedo paling cangih yang dimiliki militer AS. Source : janes.com/the diplomat.com/
Aothor/translator :ririd_pahlawi/ig
0 comments:
Posting Komentar